Selasa, 25 Mei 2010

Tank Cleaning dilakukan dengan

menggunakan air panas atau air laut dengan menggunakan alat disebut Butterworth Machine dan dibilas dengan air tawar. Pelaksanaan di laut lepas dgn persyaratan :

Kapal dalam pelayaran:

* Dilakukan pada jarak lebih dari 50 mil dari daratan terdekat
* Limbah buangan tidak boleh lebih dari 60 ltr/mil
* Jumlah minyak yang buang dalam pelayaran tidak boleh melebihi 1/15.000 jumlah cargo DWT.
* Drop valve semua dibuka serta katup – katup dan cerat unk drying tangki dan pipa – pipa
* Filter – filter di pumproom dibersihkan
* Mooping
* Kegiatan dicatat di deck logbook dan oil record book.

Gas freeing diperlukan pada saat :

* sebelum memuat, sehabis bongkar untuk tank cleaning
* persiapan masuk dock, sehabis memuat muatam cairberbahaya, memasuki ruang tertutup, pengecekan atau survey.

Fumigasi di ruangan kapal

* Crew kapal dievakuasi
* Mesin dimatikan (blower dimatikan)
* Generator dimatikan
* Kemudian kapal / ruangan kapal ditutup dan obat fumigasi disebar ditunggu ± 10 jam

Memuat barang berbahaya :

* mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari jenis muatan berbahaya dan resiko yang mungkin terjadi dalam pengangkutannya di kapal
* memberikan label, tanda berbahay sesui dengan kelasnya
* penempatannya harus terpisah antara satu dengan yang lainnya

Cara membersihkan tangki untuk muatan minyak kelapa sawit.

* Tangki dibersihkan menggunakan butter worth machine dengan tekanan air ± 12 kg / cm2.
* Sebelumnya air diheating terlebih dulu (± 82°C) baru disemprotkan.
* Cyclus butter worth diulang hingga 4 kali dengan setingan untuk seluruh permukaan tangki.
* Pompa air laut yang tersisa di tanki ke slop tank.
* Bersihkan menggunakan air tawar dengan disemprotkan menggunakan butter worth machine, tanpa harus diheating(2 s/d 3 cycle).
* Pompa air tawar yang tersisa di tangki ke slop tank.
* Lakukan gas freeing, cek kadar O2, combustible gas dan toxic gas.
* Cek dinding tangki dan bersihkan dengan menggunakan solvent.
* Keringkan dan tangki siap untuk dimuati.

Tighnest Test Certifikate : adalah sertifikat untuk kekedapan tangki terhadap udara dan cairan. Dapat dilakukan dengan dua metoda, yaitu :

Udara bertekanan (± 4 psi)

Air, hingga mencapai lubang udara.

Untuk muatan palm oil pipa heating coil harus terpasang dengan tujuan :

untuk memanaskan muatan sebelum dibongkar sehingga pompa tidak berat memompa palm oil. Pipa heating coil tidak dipakai / muatan tidak di heating apabila pelabuhan bongkar dekat dan berada di daerah tropik. Dengan pemanasan muatan maka palm oil tidak membeku terutama di daerah winter.

Latihan Soal:

Suatu tangki berkapasitas 1200 m3 akan dimuati minyak kelapa sawit dari port klang tujuan Amsterdam pada bulan Desember. Suhu saat muat 35°C, Bj = 0,51 dan suhu bongkar nantinya diminta 55°C, sehingga selama 15 gari pelayanan harus dipanaskan dengan pemanasan 0,1% setiap 1°C (tinggi tangki 10 meter).

Hitung ullage pada saat muat, agar dapat memuat palm oil sebanyak-banyaknya.

Jawab :

Terjadi kenaikan suhu = 55°-38° = 17°C

Kapasitas tangki = 1200 m3

Kapasitas tangki sebelum dipanaskan 17°C = 0,1% ´ 17 ´ 1200 m3 = 20,4 m3

Volume innage = 1200 – 20,4 = 1179,6 m3

Jarak innage = = 9,53 m

Jarak ullage pada saat muat

= 10 – 9,53 m = 0,17 m

Cara melakukan tank cleaning di kapal tanker yang akan memuat avtur :

· Tight test, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Test kekedapan dengan memakai air laut ( water tight test ) . tanki diisi air laut hingga penuh dan mencapai pipa udara, lalu diperiksa apakah terdapat bagian bagian tanki yang bocor. Cara ini paling murah, tetapi memakan waktu lama.
2. Test kekedapan yang memakai tekanan udara melalui pipa udara dimasukan tekanan udara 4 psi, dan pada pengisian udara dihentikan, lalu ditunggu beberapa saat apakhah penunjukan manometer turun, jika turun berarti ada kebocoran, jika tetap berarti tanki kedap.

·Tiap tanki dibersihkan dengan menggunakan air laut atau air panas dengan menggunakan alat yang disebut “ Butterworth “.

·Untuk selanjutnya dibilas dengan menggunakan air tawar.

·Kemudian dilakukan pengeringan ( Drying ), free gas dan mopping dan setelah selesai kapal siap muat

Cara melakukan free gas :

1.Tanki dikeringkan dari muatan minyak, semua kran hisap (suction valve) didalam cargo tank harus ditutup dan pipa cargo dialiri air laut dengan kecepatan sedang.

2.stern lines harus ikut dibilas.

3.Air bilasan yang berminyak harus ditampung di sludge tank jangan dibuang dilaut.

4.setelah saluran pipa minyak, semua suction valve didalam tanki harus ditutup rapat.

5.Membersihkan pipa heating coil dengan dorongan uap.

6.Kemudian gasenjector dioperasikan pada setiap cargo tank secara bergantian masing masing selama ± 2 jam tergantung besar kecilnya cargo tank, selama ityu tutup tanki tidak dibuka.

7.Setelah itu kandungan gas didalam tanki diukur dengan explosimeter , bila sudah pada atau dibawah batas aman maka tutup tanki dapat dibuka .

8.Setelah itu dipasang blower / kipas angin pada setiap tanki untuk memasukan udara ± 2 jam.

9.Bila kandungan gas tanki sudah pada batas aman bagi orang / perkerja masuk tanki diberiakn, gas free certificate bagi tanki yang bersangkutan.

Guna document Dry Certificate:

Merupakan tanda / surat pengesahan bahwa tanki benar benar telah kering.

Gunanya document Tightness Cetificate :

Merupakan tanda / surat bukti pengesahan bahwa tanki benar benar kedap.

Cara mengukur API Gravity ( American Pretroleum Indrustry ) adalah :

API Gravity = 141,5 – 131,5 BJ = SG (specific grafity)

BJ

Cara mengambil sampling minyak didalam tanki yaitu:

Buka manhole / hacth cover tanki, kemudian ditimba dengan, menggunakan sample cans dan masukan kedalam botol sample.

Cara menghitung ullage muatan minyak adalah :

Perhitungan volume muatan cair dalam tangki dilakukan dengan mengukur “ullage” untuk mendapatkan “innage” Volume innage x SG (berat jenis) = berat minyak

Rumus

: volume ( dalam m³ ) x BJ = berat (dalam metric ton)

: Volume ( dalam cft ) : SF = berat ( dalam long ton )

: 1 long ton = 1016 kg = 2240 lbs.

Ullage :Jarak tegak dari puncak tangki ke permukaan minyak / muatan cair.

Innage :Jarak tegak dari dasar tangki permukaan minyak/ muatan cair.

Guna”NOTICE OF READINISS (NOR) pada kapal Tanker adalah : “sebagai bukti outentik/certificate yang diserahkan Nahkoda kepada agent, pada saat kapal tiba di pelabuhan, yang menyatakan bahwa kapal siap untuk kegiatan bongkar muat”

Guna“TANKER TIME SHEET” adalah untuk menentukan lamanya setelah dikeluarkanya Notice of readiness.

Pompa stripper di gunakan apabila pembakaran minyak didalam tengki tinggal sedikit atau hampir habis dan biasanya digunakan untuk stripping.

Cara menghitung dan merencanakan tingginya ullage dalam pemuatan minyak kelapa sawit:

Karena dalam pemuatan minyak kelapa sawit dilakukan pada temperatur kurang lebih 10ºC dengan SG = 0,8965 maka harus diperhitungkan pemuatannya setiap kenaikan temperature 1ºC.

Diatur ullage tanki yang besarnyakurang lebih 1,5 % volume tanki mengingat pemuaian kelapa sawit bila dipanaskan.

Pemuatan latex didalam tanki tidak memerlukan ullage karena :

Dengan adanya ullage akan membuat latex berjamur / bulukan .

Latex tidak boleh dipanaskan jadi tidak ada pemuaian.

Latihan Soal:

Sebuah tangki mempunyai luas permukaan 75 m² sedang diisi minyak memakai pipa dengan Ø (diameter) 200 mm. ullage sekarang 1,6 m dan akan diisi hingga mencapai ullage = 0,8 m.

Hitung : waktu yang diperlukan jika kecepatan mengalir minyak dalam pipa = 1,75 m/dtk.

Jawab :

Untuk mencapai ullage 0,8 masih diperlukan pengisian minyak setinggi:

1,6 m – 0,8 = 0,8 m.

Volume minyak yangmasih harus diisikan :

0,8 m X 75 m² = 60 m³.

Luas penampang pipa = πR²

Ø pipa=200 mm ;R pipa = ½ X200 mm = 100 m =0,1 m

luas penampang :

22X0,1X0,1=0,031 m²

volume minyak dalam pipa perdetik

0,031 X 1,75 = 0,055 m³

jadi waktu yang diperlukan:

60 m³ : 0,055= 18 menit11 detik

Sebuah tangki ;V = 3000 cbm

dengan tinggi = 10 meter

Tangki tersebut akan diisi minyak Bj = 0,92

sebanyak = 2600 ton didalam pemuatan tersebut digunakan slang / hose Ø 20 cm dengan kecepatan mengalir minyak 2 meter / detik.

Hitung :

a) ullage

b) waktu yang diperlukan untuk memuat

Jawab :

Volume minyak =B =2600 = 2.826 cbm

Bj0,92

Volume tangki=3.000 cbm

Volume ullage=174 cbm

tinggi ullage = 174X 10 meter=0,58 meter

3000

Ø 20 cm berarti R= 10 cm = 1/10 m

Luas penampang hose/slang=

π R²= 22 X 1 X 1 =22

71010700

volume minyak dalam slang perdetik =22 X 2meter

700

=44 cbm/detik

700

waktu yg diperlukan :

44= 2826×700 = 44.959detik

70044

= 44.959 = 12,5 Jam

3600

Sabtu, 17 April 2010

Jurusan Teknik Sistem Perkapalan

Jurusan Teknik Sistem Perkapalan memfokuskan bidang keahliannya pada kemampuan dalam merancang sistem propulsi kapal,

sistem pembangkit tenaga, sistem transmisi tenaga, sistem pengendalian dan monitoring, sistem permesinan bantu untuk kapal dan bangunan laut.

Staf Akademik

Didukung oleh 27 orang staf pengajar dengan kualifikasi 1 orang Doktor, 14 Master, dan lainnya sarjana.

Bidang Keilmuan

1. Sistem Penggerak Utama & Transmisi Tenaga
Meliputi dasar-dasar pengertian dalam perancangan, penganalisaan, pengoperasian serta pemeliharaan dari penggerak utama untuk kendaraan-kendaraan laut (marine vehicles), kapal perang, kapal selam (submarine) dan sistem-sistem di bangunan lepas pantai (semi submersible). Dan juga meliputi aspek perancangan, penganalisaan sistem tenaga yang tepat dengan sistem penggerak utamanya sesuai constraints yang ada (berat, ukuran, lay-out ruangan dan lain-lain).

2. Sistem Pengendalian dan Monitoring
Meliputi dasar-dasar pengertian dalam perancangan, penganalisaan tentang sistem kontrol yang terpasang untuk kebutuhan di kapal ataupun bangunan lepas pantai, misalnya sistem kontrol untuk fin stabilizers, sistem kontrol pada peletakan pipa-pipa bawah laut (subsea pipeline), dan lainnya. Sistem monitoring di sini, berkaitan dengan pemonitoran unjuk kerja (performance) dari komponen-komponen yang terangkat ataupun bangunan lepas pantai.

3. Sistem Perpipaan dan Instalasi Listrik
Meliputi perancangan, penganalisaan, pengoperasian dan pemeliharaan seluruh sistem pipa dan pompa-pompa yang terangkai (misalnya sistem balast, drainage, bilga, pemadam kebakaran, cargo handling untuk kapal tanker, dan lainnya), di dalam menunjang kegiatan operasi dari kapal ataupun bangunan lepas pantai. Sedangkan di dalam bidang studi instalasi listrik diajarkan mengenai perancangan, penganalisaan dan pengoperasian dari seluruh sistem-sistem perlistrikan yang dibutuhkan di kapal dan bangunan lepas pantai.

Laboratorium

1. Laboratorium Mesin Kapal
Lab. ini memiliki seperangkat alat pengujian motor bakar (engine test bed) dengan kemampuan pengujian motor diesel hingga daya 1200 PK dengan putaran hingga 3000 RPM, serta mesin yang dapat dibongkar-pasang.

2. Laboratorium Sistem dan Fluida
Tersedia tangki aliran dan mesin fluida yang dapat dipergunakan untuk percobaan-percobaan yang berhubungan dengan mekanika fluida.

3. Laboratorium Listrik Kapal
Tersedia seperangkat peralatan untuk membantu perkuliahan listrik kapal.

4. Laboratorium CNC dan Pengerjaan Logam
Terdapat beberapa peralatan pengerjaan logam baik yang manual maupun yang numerical control.

5. Ruang Model
Ruang ini memberikan pandangan pada mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui secara visual mengenai rancangan sistem permesinan dan tata ruang kamar mesin kapal. Dilengkapi dengan beberapa model skala mesin 1:10 dan studio gambar yang memadai.

Prospek Lulusan

Diharapkan lulusan akan dapat menguasai masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem permesinan dan sistem-sistem pendukung lainnya tidak terbatas pada pada bagian mesin kapal saja, tetapi juga sistem-sistem yang mendukung untuk kepentingan di pelabuhan lepas pantai dan pelabuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar